Bayangin, kalau semua orang ngerti pikiran orang lain. Like they can do telephaty with other people.
Gak akan ada yang namanya salah paham.
Gak akan ada yang namanya salah sangka.
Gak akan ada yang namanya su'udzon.
Gak akan ada niat baik yang terbengkalai dan niat jahat yang terealisasikan.
Karena semua orang ngerti maksud sama lain apa. Mereka gak perlu bener2 sejalan, yang penting ngerti maksud orang lain apa. Dan jadinya mereka bisa nyamain pikiran mereka. Dan gak ada salah paham.
Hm, gue ngepost ini, karena gue pernah sangat kesal dengan kenyataan bahwa tidak semua manusia mampu mengerti apa yang dipikirkan manusia lain. Apa yang dimaksud manusia lain. Apa yang diniatkan.
Gue pernah, sayang, amat sayang sama seseorang. Tapi orang itu merasa gue gak sayang sama dia. Bukan sayang yang dia butuh dan inginkan. Dan gue juga merasa hal yang sama. Bahwa yang dia minta, apa yang dia sebut sayang, bukan apa yang gue bayangkan. Alhasil rasa sayangnya tidak tersampaikan. Karena ketidakmengertian satu sama lain tentang apa yang dirasakan oleh masing2.
Coba aja, kita bisa bertukar pikiran. Bertukar posisi. Dan saling ngerasain apa yang dirasain masing2. Mungkin gak bakal rumit hasilnya.
Tapi memang, kalau semua manusia pikirannya sama, bisa sejalan dengan mudah, bisa mudah mengerti, hidup gak akan bakal semenarik ini.
Gak semua yang ada di hidup ini harus berjalan mulus. Berjalan sesuai kemauan kita.
Ya karena itu dia, kita semua berbeda.
Cara pikir manusialah yang menentukan keunikan dunia.
Kalau hidup cuma seneng2 aja, juga ga bakal seru kan?
Apa gunanya air mata dong kalau hanya untuk mengekspresikan rasa sakit karena luka dan untuk menjaga mata agar tetap lembab?
Justru saat pikiran manusia berbeda, disitu mereka akan saling menukar pikirannya.
Itulah dimana manusia dapat dekat dengan manusia lainnya.
Saat mereka memiliki pandangan yang berbeda2 tentang hidup orang yang berbeda di dalam pikirannya.
-crayonice
No comments:
Post a Comment